SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh lembaga pendidikan manapun pada dasarnya hanyalah sebagian dari aktivitas pendidikan yang tidak lain ialah upaya mengembangkan potensi kebaikan yang ada pada diri manusia agar dapat mengalahkan potensi keburukan yang ada pada dirinya pula. Kemudian hasilnya ialah hegemoni naluri kebaikan terhadp perilaku manusia.
Karena itu pendidikan paling sempurna ialah yang diterapkan oleeh Allah SWT Sang Pencipta kepada para utusan-Nya, untuk kemudian diterapkan oleh para utusan kepada umat manusia. Setelah itu lahirlah generasi yang dapat mengubah sejarah ke arah yang sangat lebih baik dari sebelumnya. Warisan pendidikan para utusan itulah yang kemudian diupayakan untuk dilanjutkan oleh ulama yang pada akhirnya di negeri kita melahirkan lembaga pendidikan yang disebut pondok pesantren. Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren pun mengaktualisasikan diri dengan mendirikan sekolah-sekolah formal yang bernaung di bawah Kementrian Agama maupun Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 adalah salah satu dari sekolah yang berada di tengah-tengah Pondok Pesantren Al Hikmah 2. Karenanya pola pendidkan yang diterapkan i dalamnya selalu mengacu pada manhaj (metodologi) yang dianut oleh para ulama dalam membimbing umat. Selain kurikulum madrasah yang dimodifikasi agar dapat menggabungkan tiga komponen akademi, pragmatis, dan religius, seperti bisa terbaca dalam buku panduan ini, corak kepesantrenan masih sangat melekat pada madrasah ini.
Harapan kami tidak lain seperti terungkap di atas agar kami dna siswa – siswi bisa memiliki line (garis) yang bersambung dengan para ulama, dari ulama ke para Nabi khususnya Nabi kita Muhammad SAW, dari Nabi ke Jibril as, dan dari malaikat Jibril ke Allah SWT. Hanya dengan ketersambungan dengan pencipta-Nya, manusia dapat meraih sukses dunia akhirat.
Akhirnya, sudah pasti kekurangan adalah sesuatu yang melekat pada diri manusia, karenanya doa dari semuanya sangat kami harapkan.
Benda, 28 Oktober 2020
Drs. H. Sulkhi